Pengaruh IPTEK terhadap perekonomian masa pandemi COVID-19
Perkembangan pengetahuan dan teknologi yang pesat dari tahun
ke tahun , membuka banyak peluang kesuksesan dan juga daya saing yang tinggi .
Pengaruh teknologi saat ini tentunya di rasakan oleh setiap orang , dan efek yang
di dapat dari perkembangannya .
Dalam beberapa ratus
tahun terakhir ini , perkembangan teknologi , ekonomi , politik telah
menciptakan jaringan pengaman yang semakin kuat yang memisahkan umat manusia
dari garis kemelaratan biologis .
Tetapi sepanjang abad terkahir , populasi manusia rawan akan epidemi
karena kombinasi populasi yang tumbuh dan transportasi yang lebih baik . Dengan
perkembangan teknologi canggih yang di miliki pihak kedokteran , tidak
memastikan kemenangan atas perlawanan wabah seperti yang pernah terjadi di
tahun – tahun sebelumnya contohnya yaitu
wabah Maut Hitam .
Pada tanggal 31 Desember 2019, World Health Organization
(WHO) mendapatkan informasi mengenai kasus pneumonia yang terjadi di kota
Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Tanggal 7 Januari 2020, otoritas Cina
mengkonfirmasi telah mengidentifikasi virus baru, yaitu virus Corona, yang
merupakan famili virus flu, seperti virus SARS dan MERS, yang mana dilaporkan
lebih dari 2.000 kasus infeksi virus tersebut terjadi di Cina, termasuk di luar
Provinsi Hubei.
Saat awal mulanya virus corona di umumkan , warga Indonesia
menghadapi itu dengan teramat santai ,
nyatanya sekarang banyak korban yang di dapatkan . Pada Selasa 20 Oktober 2020
, kasus positif virus corona di Indonesia sebanyak 368.842 jiwa . Pandemi ini
tentunya memberikan banyak efek , salah satunya dalam perekonomian .
Pada tingkat kolektif , jaringan perdagangan dunia mengubah
situasi Pandemi menjadi peluang bisnis , dan mampu mengatasi kelangkaan pangan
dengan cepat dan murah . Meskipun ratusan juta orang masih kelaparan setiap hari
, di sebagian besar Negara sangat sedikit orang yang benar benar mati kelaparan
.
Pemerintah Indonesia melakukan banyak upaya dalam penyebaran virus
dengan menyerukan protokol kesehatan dan juga
upaya perekonomian , salah satunya dengan memberi bantuan kepada warga
yang membutuhkan . Namun beberapa oknum yang dipercayakan untuk membagikan
bansos kepada masyarakat malah mengambil keuntungan , dengan melakukan korupsi
yang harusnya dana itu masyarakat yang menikmati .
Saat pandemi Covid- 19 ini banyak pekerja yang di putus
kerjakan, terutama saat keluarnya kebijakan untuk di rumah saja ( karantina ) . Warga
Indonesia menggunakan teknologi sebagai jalan keluar dari permasalahan ini .
Dengan membuka bisnis online yang tentunya biasa menghambat banyak interaksi antar
manusia , sehingga rantai Covid-19 dapat berangsur kurang .
Di Indonesia sendiri sudah memiliki banyak aplikasi yang
memudahkan untuk berbelanja online seperti tokopedia , shopee , lazada , dan
lain lain . Dan ada pula aplikasi transportasi
online seperti grab , gojek , dan traveloka . Warga Indonesia cukup membuka
internet dan memesan kebutuhannya .
Pada tahun 2020 ini masyarakat harus saling berinovasi dalam memunculkan ide baru
dalam bidang IPTEK , guna menjaga stabilitas ekonomi masing masing . Dan
menjaga diri dari penularan virus Covid 19 . Karena belum di temukannya vaksin
atau obat untuk penyembuhan virus ini . Sehingga masyarakat terus di himbau
untuk melakukan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan Covid-19 .
Komentar
Posting Komentar